Angka Romawi 2021 sampai 2030

Angka Romawi 2021 sampai 2030

Konon angka lebih penting daripada huruf. Ada orang yang tidak bisa membaca tetapi tetap bisa berhitung dan membaca angka-angka. Orang bisa memaklumi ketika kita salah menuliskan satu huruf pada sau baris kalimat, namun orang tidak bisa menerima kesalahan satu angka dari deretan angka-angka yang kita tulis.

Angka modern standar internasional yang kita gunakan saat ini diadopsi dari angka Arab. Oleh karena itu, angka standar sering disebut juga dengan angka Arab. Angka Arab sangat sederhana penulisannya sehinga memudahkan kita membaca, menulis, dan mengolahnya dengan operasi matematika.

Selain angka Arab kita juga menggunakan angka Romawi. Angka Romawi ini tidak digunakan secara luas karena penulisannya relatif lebih kompleks dibandingkan angka standar. Angka Romawi digunakan sebagai angka untuk tujuan penomoran semata.

Pada dasarnya, angka Romawi merupakan huruf Latin. Angka-angka Romawi yang lebih kompleks merupakan kombinasi dari beberapa huruf Latin. Huruf-huruf Latin yang menjadi angka-angka dasar dalam sistem angka Romawi adalah I = 1, V = 5, X = 10, L = 50, C = 100, D = 500, dan M = 1.000.

Penggunaan angka Romawi biasanya untuk mengurangi kerancuan dengan penomoran biasa. Misalnya pada dokumen peraturan atau undang-undang, anda nomor bab, nomor pasal, dan nomor butir. Dalam hal ini, normor-nomor tersebut perlu dibendakan misalnya nomor Bab menggunakan angka Romawi, nomor pasal menggunakan angka Arab, dan nomor butir menggunakan angka Arab dalam tanda kurung. Sehingga saat menunjuk bunyi sebuah peraturan dapat diidentifikasikan dengan menyebutkan nomornya contohnya Pasal IV, ayat 2, butir (1).

Angka Romawi biasa digunakan untuk penomoran yang berkaitan dengan alamat. Misalkan dalam suatu lingkungan terdapat nama jalan yang sama karena memang merupakan satu jalur.  Contohnya Jalan Salak II, Jalan Pattimura VI, Jalan Merpati IX, dan seterusnya. Penggunaan angka Romawi ini sangat bermanfaat karena alamat rumah atau bangunan juga menggunakan angka nomor. Hal ini akan mengurangi kerancuan dalam menemukan nomor rumah atau bangunan.

Angka Romawi juga digunakan untuk memberi identifikasi pada ruang, gedung, atau lokasi. Dalam hal ini angka Romawi merupakan angka identifikasi nama-nama ruang, gedung, atau lokasi yang sama. Contohnya Ruang Rapat IV, Menara Mulia II, Taman Parkir III, dan lain sebagainya.

Angka Romawi juga digunakan untuk identifikasi jabatan atau gelar. Hal ini untukmembedakan dengan pemegang jabatan yang sama atau pemilik gelar yang sama. Contohnya Sekretaris I, Bendahara II, Pakubuwono X, Sultan Hamid II, dan lain sebagainya.

Penulisan angka Romawi juga digunakan untuk angka tahun. Namun penggunaanya sangat terbatas. Angka tahun penerbitan buku atau film diltulis dengan angka Romawi. Kita dapat melihat angka Romawi pada tahun penerbitan buku di halaman judul. Untuk penerbitan film, dapat kita lihat pada tayangan informasi di bagian akhir film.

 

Angka Romawi 2021, 2022, 2023, 2024, 2025, 2026, 2027, 2028, 2029, dan 2030

Berikut ini urutan angka Romawi dari 2021 sampai dengan 2030.
2021 = MMXXI
2022 = MMXXII
2023 = MMXXIII
2024 = MMXXIV
2025 = MMXXV
2026 = MMXXVI
2027 = MMXXVII
2028 = MMXXVIII
2029 = MMXXIX
2030 = MMXXX

Tabel angka Romawi 2021 sampai 2030

Penjabarannnya adalah sebagai berikut
2021 = 2000 + 20 + 1 = MM + XX + I = MMXXI
2022 = 2000 + 20 + 2 = MM + XX + II = MMXXII
2023 = 2000 + 20 + 3 = MM + XX + III = MMXXIII
2024 = 2000 + 20 + 4 = MM + XX + IV = MMXXIV
2025 = 2000 + 20 + 5 = MM + XX + V = MMXXV
2026 = 2000 + 20 + 6 = MM + XX + VI = MMXXVI
2027 = 2000 + 20 + 7 = MM + XX + VII = MMXXVII
2028 = 2000 + 20 + 8 = MM + XX + VIII = MMXXVIII
2029 = 2000 + 20 + 9 = MM + XX + IX = MMXXIX
2030 = 2000 + 30 = MM + XXX = MMXXX