Bandwidth jaringan (network bandtwidth) adalah pengukuran yang menunjukkan kapasitas maksimum tautan komunikasi kabel atau nirkabel untuk mengirimkan data melalui koneksi jaringan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, bandwidth direpresentasikan dalam jumlah bit, kilobit, megabit atau gigabit yang dapat ditransmisikan dalam 1 detik. Identik dengan kapasitas, bandwidth menggambarkan kecepatan transfer data. Bandwidth bukanlah ukuran kecepatan jaringan — sebuah kesalahpahaman umum.
Bagaimana Cara Kerja Bandwidth?
Semakin banyak bandwidth yang dimiliki koneksi data, semakin banyak data yang dapat dikirim dan diterima pada satu waktu. Secara konsep, bandwidth dapat dibandingkan dengan volume air yang dapat mengalir melalui suatu pipa. Semakin lebar diameter pipa, maka semakin banyak air yang dapat mengalir melewatinya dalam satu waktu. Bandwidth bekerja dengan prinsip yang sama. Semakin tinggi kapasitas jalur komunikasi, semakin banyak data yang dapat mengalir melaluinya per detik.
Biaya koneksi jaringan meningkat seiring dengan meningkatnya bandwidth. Oleh karena itu, tautan Akses Internet Khusus (DIA) 1 gigabit per detik (Gbps) akan lebih mahal dibandingkan tautan yang mampu menangani throughput 250 megabit per detik (Mbps).
Bandwidth Versus Kecepatan
Istilah bandwidth dan kecepatan sering digunakan secara bergantian namun tidak tepat. Penyebab kebingungan ini mungkin sebagian disebabkan oleh iklan dari penyedia layanan internet (internet service provider, ISP) yang menyamakan keduanya dengan mengacu pada kecepatan yang lebih tinggi padahal yang dimaksud adalah bandwidth.
Pada dasarnya, kecepatan mengacu pada kecepatan pengiriman data, sedangkan definisi bandwidth adalah kapasitas untuk kecepatan tersebut. Untuk menggunakan metafora air lagi, kecepatan mengacu pada seberapa cepat air dapat didorong melalui pipa; bandwidth mengacu pada jumlah air yang dapat dialirkan melalui pipa selama jangka waktu tertentu.
Mengapa Bandwidth Penting?
Bandwidth bukanlah sumber daya yang tidak terbatas. Di lokasi penerapan mana pun, seperti rumah atau bisnis, kapasitas yang tersedia hanya terbatas. Terkadang, hal ini disebabkan oleh keterbatasan fisik perangkat jaringan, seperti router atau modem, kabel atau frekuensi nirkabel yang digunakan. Di lain waktu, bandwidth sengaja dibatasi tarifnya oleh administrator jaringan atau operator internet atau jaringan area luas (wide area network, WAN).
Beberapa perangkat yang menggunakan koneksi yang sama harus berbagi bandwidth. Beberapa perangkat, seperti TV yang mengalirkan video 4K, memakan bandwidth. Sebagai perbandingan, webinar biasanya menggunakan bandwidth yang jauh lebih sedikit. Meskipun kecepatan dan bandwidth tidak dapat dipertukarkan, bandwidth yang lebih besar sangat penting untuk mempertahankan kecepatan yang dapat ditoleransi pada beberapa perangkat. Untuk membantu menggambarkan hal ini, berikut adalah rata-rata bandwidth yang dikonsumsi untuk berbagai layanan:
- 25 Mbps: Video streaming UHD seperti Netflix dan YouTube
- 5 Mbps: Video streaming HD 1080p seperti Netflix dan YouTube
- 3 Mbps: Video calling 720p seperti Zoom meeting
- 1,5 Mbps: Broadband
- 0,5 Mbps: Livestreaming seperti webinar
- 150 kbps: Screen sharing
- 80 kbps: Voip calling
Bagaimana Mengukur Bandwidth?
Meskipun bandwidth biasanya dinyatakan dalam bit per detik (bps), tautan jaringan modern kini memiliki kapasitas yang jauh lebih besar, itulah sebabnya bandwidth kini lebih sering dinyatakan dalam Mbps atau Gbps.
Koneksi bandwidth bisa simetris, artinya kapasitas data sama di kedua arah — upload dan download — atau asimetris, artinya kapasitas download dan upload tidak sama. Dalam koneksi asimetris, kapasitas unggahan biasanya lebih kecil dari kapasitas unduh; hal ini biasa terjadi pada koneksi broadband internet tingkat konsumen. Tautan WAN dan DIA tingkat perusahaan umumnya memiliki bandwidth yang simetris.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Jaringan
Kapasitas maksimum koneksi jaringan hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja jaringan. Kehilangan paket, latensi, dan jitter semuanya dapat menurunkan throughput jaringan dan membuat link berkapasitas tinggi berfungsi seperti link dengan bandwidth yang tersedia lebih sedikit.
Jalur jaringan end-to-end biasanya terdiri dari beberapa koneksi, masing-masing dengan kapasitas bandwidth berbeda. Akibatnya, link dengan bandwidth terendah sering digambarkan sebagai bottleneck karena dapat membatasi kapasitas keseluruhan semua koneksi di jalur tersebut.
Banyak jaringan tingkat perusahaan disebarkan dengan beberapa tautan gabungan yang bertindak sebagai koneksi logis tunggal. Jika, misalnya, switch uplink menggunakan empat koneksi agregat 1 Gbps, maka switch tersebut memiliki kapasitas throughput efektif sebesar 4 Gbps. Namun, jika dua tautan tersebut gagal, batas bandwidth akan turun menjadi 2 Gbps.