Berapa Angka HbA1c Darah Normal?

Berapa angka HbA1c darah normal

Diabetes adalah kondisi kesehatan dimana kadar gula darah (tepatnya glukosa darah) sangat tinggi di atas normal. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit serius seperti gagal ginjal, penyakit jantung, gangguan pengelihatan, luka yang tidak bisa disembuhkan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu diabetes dianggap salah satu kondisi kesehatan yang paling berbahaya.

Pada umumnya diabetes tidak bisa disembuhkan. Kabar baiknya orang dengan diabetes tetap dapat hidup sehat jika ia mengelola diabetes dengan baik. Karena diabetes berkaitan dengan angka glukosa darah maka prinsip dasar pengelolaan diabetes adalah pengendalian angka glukosa darah.

Orang dengan diabetes atau pra-diabetes harus secara berkala memeriksakan kadar glukosa darah. Hal ini untuk mengantisipasi komplikasi yang dapat disebabkan kelebihan glukosa darah tersebut. Orang yang memiliki faktor resiko diabetes karena keturunan, juga disarankan untuk memeriksakan kadar glukosa darah secara rutin.

Ukuran standar yang digunakan dalam diagnosa diabetes adalah kadar glukosa darah. Salah satu besaran penting kadar glukosa darah adalah angka HbA1c. Apa Itu HbA1c dan berapa angka normal HbA1c? Berikut pembahasannya.

 

Apa itu HbA1c?

HbA1c juga dikenal sebagai hemoglobin terglikasi, adalah indikator kadar glukosa jangka panjang. Tes laboratorium ini digunakan untuk membantu diagnosis diabetes dan pra-diabetes. Secara umum, semakin rendah HbA1c dalam kisaran normal, semakin baik. Ketika angka HbA1c naik, maka kondisi ini meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kronis.

Hemoglobin terglikasi (HbA1c) merupakan indikator penting kadar glukosa jangka panjang dan telah direkomendasikan untuk digunakan dalam diagnosis diabetes melitus (DM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). HbA1c terbentuk ketika glukosa berikatan dengan hemoglobin sel darah merah. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang diperlukan untuk pengangkutan oksigen. HbA1c adalah gula yang terikat pada hemoglobin. Pemeriksaan HbA1c dapat membantu mendiagnosis diabetes. Sebagai patokan, semakin banyak glukosa dalam darah, semakin banyak HbA1c yang diproduksi.

 

HbA1c dan Diabetes

Orang dengan diabetes secara konsisten memiliki kadar gula (glukosa) yang lebih tinggi dari normal dalam darah mereka. Kadar dula darah tinggi dalam waktu lama bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu penderita diabetes harus memantau kadar glukosa darahnya dengan hati-hati untuk memastikan agar tidak terlalu tinggi (atau terlalu rendah).

Angka HbA1c merupakan indikator rata-rata kadar glukosa darah. Pengukuran HbA1c merupakan tes yang berguna untuk menilai apakah diabetes dikelola secara efektif atau tidak. Tes juga dapat digunakan sebagai alat diagnostik diabetes dan mengamati orang yang berisiko diabetes (disebut pra-diabetes). Karena sel darah merah memiliki masa hidup sekitar 3 bulan sebelum diganti, pengukuran HbA1c dapat mencerminkan seberapa tinggi rata-rata kadar gula darah selama 3 bulan sebelumnya.

HbA1c test

 

Bagaimana Cara Kerja Tes HbA1c?

Tes HbA1c digunakan untuk mengukur jumlah hemoglobin glikosilasi dalam darah. Disarankan bahwa orang yang terdiagnosis diabetes mengukur HbA1c setiap 3 sampai 6 bulan, dan lebih sering bagi mereka yang berencana untuk mulai berkeluarga, memiliki masalah dalam mengontrol gula darah, atau yang baru saja mengubah rencana pengobatan. Tes ini dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional, dengan menggunakan sampel darah yang diambil dari jari atau lengan.

 

Kelebihan Tes HbA1c Dibandingkan Tes Glukosa Darah Lainnya

  • Tes HbA1c dapat dilakukan kapan saja dan tidak perlu puasa
  • Tidak dipengaruhi oleh aktivitas fisik atau stress sebelum tes
  • Sebagai penanda kadar gula darah jangka panjang, tidak terpengaruh oleh lonjakan hormonal jangka pendek
  • Sebagai tes, HbA1c memiliki variabilitas yang rendah, baik ketika diukur pada seseorang maupun beberapa orang
  • HbA1c lebih stabil daripada glukosa pada suhu 37°C
  • Pasien simtomatik dapat dites langsung pada kunjungan yang sama, sehingga menghemat biaya

Namun, beberapa kondisi kesehatan yang mempengaruhi sel darah merah dan hemoglobin (misalnya anemia) dapat meningkatkan atau menurunkan hasil pengukuran kadar HbA1c secara keliru.

 

Angka Normal HbA1c

Hasil pengukuran HbA1c dinyatakan dalam satuan mmol/mol (mmol HbA1c/mol hemoglobin) atau dalam satuan persen. Interpretasi hasil pengukuran HbA1c sebagai pemeriksaan diabetes adalah sebagai berikut.

  • Normal: 4,0% – 5,6% (20 – 38 mmol/mol)
  • Pra-Diabetes: 5,7 – 6,4% (39 – 46 mmol/mol)
  • Diabetes: ≥ 6,5% (48 mmol/mol)

Perlu diketahui bahwa pengukuran HbA1c saja tidak cukup untuk diagnosis diabetes. Dokter juga melakukan pemeriksaan glukosa darah lainnya.

Target HbA1c darah

 

Manfaat Menurunkan HbA1c

Kadar glukosa darah yang terus-menerus tinggi bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Inilah mengapa penting untuk memantau dengan hati-hati dan, jika perlu, menurunkan kadar HbA1c. Misalnya, beberapa penelitian skala besar telah menunjukkan bahwa menurunkan HbA1c sebanyak 1% (11 mmol/mol) dapat secara signifikan mengurangi risiko pengembangan neuropati (kerusakan ujung saraf), retinopati, nefropati diabetik (penyakit ginjal), gagal jantung dan penyakit pembuluh darah.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menurunkan angka HbA1c yang tinggi dan mencegah potensi komplikasi kesehatan antara lain:

  • Meninjau rencana pengobatan saat ini dengan dokter dan mencoba pengobatan dosis/alternatif yang lebih tinggi jika diperlukan.
  • Meningkatkan aktivitas fisik dan olahraga sebagai bagian gaya hidup
  • Menjaga pola makan sehat dengan membatasi karbohidrat dan makanan tinggi gula
  • Berhenti merokok

 

Apa Beda HbA1c Darah dengan Glukosa Darah?

Meskipun HbA1c adalah penanda kadar glukosa darah yang baik, ada beberapa perbedaan penting antara tes HbA1c dan tes tusukan jari standar (tes yang umum digunakan bagi penderita diabetes untuk memantau glukosa darah).

Pertama, kadar glukosa darah adalah konsentrasi glukosa dalam darah pada titik waktu yang tepat – ini diukur dengan tes tusukan jari dan hasilnya dalam satuan mmol/l. Karena tes ini hanya memberikan gambaran singkat tentang glukosa darah, tes ini harus dilakukan beberapa kali dalam sehari, tetapi dapat dilakukan di rumah tanpa bantuan tenaga kesehatan profesional.

Sebaliknya, tes HbA1c memberikan penanda keseluruhan glukosa darah rata-rata individu selama 3 bulan terakhir, dan hasilnya dalam satuan mmol/mol. Ini memberikan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana kadar gula dalam darah dikendalikan dari waktu ke waktu, dan dengan demikian dapat memberi informasi dokter seberapa baik diabetes dikelola dan jika ada perubahan pada gaya hidup atau pengobatan pasien yang perlu dilakukan.

Namun, karena reliabilitas (keandalan) tes HbA1c bergantung pada sel darah merah, penting untuk diingat bahwa kondisi medis tertentu, seperti anemia, dapat mempengaruhi hasil tes HbA1c.