Pengertian Opacity dalam Desain Grafis

Opacity dalam desain grafis

Jika anda pengguna aplikasi (software) komputer desain grafis, anda mungkin akan terbiasa dengan istilah opacity. Ini adalah fitur khas yang sangat berguna dalam membuat gambar desain grafis. Opacity biasanya digunakan pada desain dengan layer (lapisan).

Sebenarnya istilah opacity bukan istilah khusus untuk desain grafis. Istilah ini juga populer dalam beberapa bidang. Istilah opacity juga dikenal dalam bidang seni lukis dan seni grafis konvensional. Opacity dalam bidang desain rumah terutama dalam pengecatan. Opacity juga sering digunakan dalam karakterisasi bahan termasuk batu mulia (misalnya akik).

Dalam bidang desain grafis opacity dapat diatur sedemikain rupa untuk mendapatkan efek visual yang diinginkan. Dalam hal ini opacity dapat diatur dengan kuantifikasi. Sekarang tidak hanya aplikasi desain grafis, namun beberapa aplikasi editor gambar juga menggunakan fitur opacity secara terbatas. Dengan meningkatnya penggunaan medsos via berbagai gadget yang memudahkan pengguna berbagi karya digital, istilah opacity semakin populer.

Apa itu opacity? Bagaimana cara mengaturnya pada aplikasi desain grafis? Berikut pembahasan mengenai opacity dalam bidang desain grafis.

 

Apa Arti Opacity dalam Desain Grafis?

Secara sederhana dapat didefinisikan opacity sebagai tingkat keburaman warna. Opacity adalah tingkat kepekatan warna benda untuk dapat ditembus cahaya. Dalam bidang desain grafis opacity adalah tingkat kepekatan warna untuk dapat tembus pandang. Semakin pekat warna maka semakin tidak tembus pandang warna tersebut.

Opacity kebalikan dari transparency. Transparency dalam bidang desain grafis adalah kadar kejernihan warna. Semakin tinggi opacity warna maka akan semakin rendah transparency warna tersebut.

 

Opacity dan Penerapannya

Istilah opaque digunakan untuk sifat benda atau warna yang tidak tembus pandang. Istilah transparent digunakan untuk sifat benda yang tidak tembus cahaya atau warna yang tidak tembus pandang. Batu bata adalah contoh benda opaque dan air adalah contoh benda transparent.

Lorem ipsum

Banyak penerapan dari pengaturan opacity dalam kehidupan sehari-hari. Dalam seni lukis, semakin encer cat maka akan semakin transparan hasil pengecatan sehingga memungkinkan pelukis mengatur warna dan perpaduan lapisan warna yang diinginkan. Highlighter pen (misalnya stabilo) dirancang memiliki warna cerah tetapi transparan untuk mewarnai teks pada buku. Pengecatan tembok dilakukan berulang dua sampai 3 kali karena cat tembok umumnya memiliki opacity yang sepenuhnya pekat.

Aplikasi desain grafis memudahkan seniman grafis untuk mengatur opacity dalam membuatkarya grafis. Pengaturan opacity ini dimaksudkan untuk mendapatkan komposisi dan paduan warna yang diinginkan. Dalam hal ini opacity dapat diubah dan disesuaikan sekendak hati sebelum diaplikasikan. Bahkan setelah diaplikasikan opacity masih dapat dibatalkan.

 

Pengaturan Opacity pada Aplikasi Desain Grafis

Pada aplikasi desain grafis terdapat fitur opacity. Kuantitas opacity dinyatakan dalam persen. Pengaturan opacity dapat dilakukan dengan mengisi besaran angka dalam persen. Selain itu disediakan juga scroll bar (tombol geser). Nilai opacity 0% mewakili warna transparan dan nilai opacity 100% mewakili warna tidak tembus pandang (opaque).

  • Opacity 1% artinya 1% tak tembus pandang (atau 99% transparan)
  • Opacity 25% artinya 25% tak tembus pandang (atau 75% transparan)
  • Opacity 50% artinya 50% tak tembus pandang (atau 50% transparan)
  • Opacity 75% artinya 75% tak tembus pandang (atau 25% transparan)
  • Opacity 100% artinya 1000% tak tembus pandang (atau 0% transparan)

Contoh penerapan opacity yang berbeda pada desain gambar digital

Pengaturan opacity pada aplikasi desain grafis biasanya menggunakan fitur layer (lapisan). Hal ini memudahkan pengguna untuk menghapus objek atau warna yang diaplikasikan tanpa merusak gambar aslinya. Cara kerja layer adalah mirip dengan lembaran kaca plastik transparan. Anda dapat membuat gambar objek pada sebuah layer kemudian menimpanya dengan layer lainnya. Jika layer kedua berupa layer dengan warna transparent maka anda akan tetap dapat melihat gambar objek yang ditimpanya. Jika layer kedua tersebut berupa layer dengan warna opaque maka anda tidak dapat melihat objek yang ditimpanya.

Pada umumnya nilai opacity yang dapat diterapkan pada aplikasi desain grafis adalah minimal 1% dan maksimal 100%. Anda dapat mengatur besaran nilai opacity dengan inkremen 1%. Atau dengan kata lain anda hanya bisa memasukkan angka bulat antara 1 sampai 100. Hal ini cukup untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna yang umumnya sulit untuk melihat perbedaan 1 persen opacity secara visual.